Minggu, 31 Desember 2017

[Book Review] Permainan Maut by Lexie Xu


Judul buku: Permainan Maut
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: November 2011
Jumlah halaman: 280
Serial: Johan Series #3
ISBN: 9786020312958
Format: Paperback
Genre: Thriller, romance, teenlit


BLURB:
Yo, namaku Tony Senjakala dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Sebuah e-mail dari teman lamaku—tentang kejadian-kejadian misterius di rumahnya—terus mengusik pikiranku. Tetapi, aku berusaha melupakannya karena sudah tidak sabar lagi untuk berlibur dengan Jenny, pacarku yang manis banget.
Tak disangka, tiba-tiba muncullah seseorang yang sangat tidak ingin kujumpai, namun terus saja menghantui kehidupanku. Tidak ingin orang ini membahayakan Jenny, aku terpaksa melupakan liburan impianku, mengadakan kamp latihan judo dadakan, dan menginap di rumah
misterius yang konon menimbulkan nasib buruk bagi para penghuninya.
Celakanya, Markus, sobatku, malah menjalin hubungan mesra dan menjijikkan dengan si oknum ini, tidak peduli betapa uring-uringan aku dibuatnya, tidak peduli kami terkurung di penginapan menyeramkan, tidak peduli satu demi satu anggota klub judo mulai lenyap.
Bersama pasangan yang tidak serasi inilah aku harus membongkar semua kejadian aneh ini. Apa sih sebenarnya yang terjadi di penginapan ini? Apakah ada kaitannya dengan hantu legenda si Kakak yang menginginkan teman dan si Adik yang menginginkan pembalasan
dendam?
Ataukah ada permainan yang lebih mengerikan daripada yang kami duga?

SUMMARY:
Nah, guys. Ini adalah novel ketiga dari tetralogi Johan Series. Disini ada beberapa tokoh baru nih, salah satunya adalah Tory Senjakala, yaitu kakak perempuannya Tony Senjalaka (yang omong-omong dirahasiakan Tony dari publik).

Novel ini menceritakan kejadian Tony pada saat kamp judo. Jadi menurut setting waktunya, kejadian ini hampir barengan dengan kejadian si Hanny saat ia menjadi pengurus MOS di sekolahnya.

Disini dijelaskan alasan kenapa Tony dan Markus tidak ikut serta dengan Jenny dan Hanny ke Singapura untuk berlibur. Beberapa waktu lalu, Tony sempat menerima e-mail dari temannya sewaktu SMP. Mereka sangat akrab waktu itu. Dan kini, cewek itu muncul di e-mail Tony dan meminta bantuannya. Tony pun dirundung dilema, ia ingin sekali menolong temannya itu karena ia sangat penasaran dengan kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarganya. Mulai dari ayahnya yang tertabrak motor, ibunya yang ditusuk penodong, dan kakak laki-lakinya yang didiagnosis menderita kanker. Tentu saja itu sangat menarik bagi Tony. Akhirnya ia pun memutuskan untuk membatalkan liburannya bersama Jenny dan akan pergi ke Pontianak untuk menolong temannya. Maka dari itu, Tony membuat acaranya ini seolah-olah adalah kamp untuk latihan klub judo mereka, ia pun turut mengundang teman-temannya untuk diajak ke Pontianak.

Tak disangka-sangka, kakaknya, Tory, pulang ke rumah, dan memang sudah jadwalnya sih. Dan berhubung si Tory suka menjahili adiknya, Tony, ia pun berniat mengikuti kemana pun adiknya itu pergi. Alhasil, Tory pun ikut terbang ke Pontianak.

REVIEW:
Yeah, aku suka banget sama karakter Tory. Spontan, tegas, dan rada konyol juga. Juga aku suka banget sama sifatnya yang berani dan tetap pada pendiriannya. Sejauh tiga novel di Johan Series ini, aku paling suka sama si Tory ini. Juga suka banget sama hubungan si Tory dengan si Markus yang menurutku manis, dan lucu.

Yap, novel ini menggunakan POV Tony, Tory, dan juga Markus. Mereka bergantian menceritakan bagaiaman pengalaman buruk mereka di rumah teman SMP Tony itu, si Ailina, yang ternyata lebih menyeramkan dibandingkan rumah lama Jenny (BTW, Jenny sudah pindah ke rumah lain, buat yang belum tau). Rumah yang mereka tempati itu lumayan besar, namun suram, sudah begitu di pinggir sungai pula, yang mana banyak buayanya disana. Lalu tidak ada aliran listrik!

Kak Lex lagi-lagi bisa bikin aku kagum karena bisa membayangkan settingnya. Bener-bener deh, dibayanganku itu rumahnya suram sesuram-suramnya. Dan itu bikin feel-nya makin terasa. Dan oh ya, ada juga tokoh Abang Asat yang lucu, bener-bener deh, kocak banget nih novel.

Lalu seperti biasa, gaya bahasanya aku suka banget. Luwes dan enak dibaca, tau-tau aja buku ini sudah ada di lembar terakhir. Kak Lex juga pinter banget nih membolak-balikkan perasaan. Dari awal aku sudah nggak suka sama Ailina yang sok manis dan adiknya yang omagyaaat, centil abis! Pengen nabok deh rasanya! Tapi, di penghujung cerita, aku jadi respect lagi sama mereka, entah kenapa. Duh, pokoknya da best lah kak Lex! Sukses terus kak Lex. 5/5 bintang untuk buku ketiga Johan Series: Permainan Maut!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti

0 komentar: