Judul buku: Permainan Maut
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Terbit: November 2011
Jumlah halaman: 280
Serial: Johan Series #3
Serial: Johan Series #3
ISBN: 9786020312958
Format: Paperback
Genre: Thriller, romance, teenlit
BLURB:
Yo, namaku Tony Senjakala dan hidupku saat
ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Sebuah e-mail dari teman
lamaku—tentang kejadian-kejadian misterius di rumahnya—terus mengusik
pikiranku. Tetapi, aku berusaha melupakannya karena sudah tidak sabar lagi
untuk berlibur dengan Jenny, pacarku yang manis banget.
Tak disangka, tiba-tiba
muncullah seseorang yang sangat tidak ingin kujumpai, namun terus saja
menghantui kehidupanku. Tidak ingin orang ini membahayakan Jenny, aku terpaksa
melupakan liburan impianku, mengadakan kamp latihan judo dadakan, dan menginap
di rumah
misterius yang konon menimbulkan nasib
buruk bagi para penghuninya.
Celakanya, Markus,
sobatku, malah menjalin hubungan mesra dan menjijikkan dengan si oknum ini,
tidak peduli betapa uring-uringan aku dibuatnya, tidak peduli kami terkurung di
penginapan menyeramkan, tidak peduli satu demi satu anggota klub judo mulai
lenyap.
Bersama pasangan yang
tidak serasi inilah aku harus membongkar semua kejadian aneh ini. Apa sih
sebenarnya yang terjadi di penginapan ini? Apakah ada kaitannya dengan hantu
legenda si Kakak yang menginginkan teman dan si Adik yang menginginkan
pembalasan
dendam?
Ataukah ada permainan
yang lebih mengerikan daripada yang kami duga?
SUMMARY:
Nah, guys.
Ini adalah novel ketiga dari tetralogi Johan Series. Disini ada beberapa tokoh
baru nih, salah satunya adalah Tory Senjakala, yaitu kakak perempuannya Tony
Senjalaka (yang omong-omong dirahasiakan Tony dari publik).
Novel ini menceritakan kejadian Tony pada
saat kamp judo. Jadi menurut setting
waktunya, kejadian ini hampir barengan dengan kejadian si Hanny saat ia menjadi
pengurus MOS di sekolahnya.
Disini dijelaskan alasan kenapa Tony dan
Markus tidak ikut serta dengan Jenny dan Hanny ke Singapura untuk berlibur.
Beberapa waktu lalu, Tony sempat menerima e-mail
dari temannya sewaktu SMP. Mereka sangat akrab waktu itu. Dan kini, cewek
itu muncul di e-mail Tony dan meminta
bantuannya. Tony pun dirundung dilema, ia ingin sekali menolong temannya itu
karena ia sangat penasaran dengan kejadian-kejadian aneh yang menimpa
keluarganya. Mulai dari ayahnya yang tertabrak motor, ibunya yang ditusuk
penodong, dan kakak laki-lakinya yang didiagnosis menderita kanker. Tentu saja
itu sangat menarik bagi Tony. Akhirnya ia pun memutuskan untuk membatalkan
liburannya bersama Jenny dan akan pergi ke Pontianak untuk menolong temannya.
Maka dari itu, Tony membuat acaranya ini seolah-olah adalah kamp untuk latihan
klub judo mereka, ia pun turut mengundang teman-temannya untuk diajak ke
Pontianak.
Tak disangka-sangka, kakaknya, Tory,
pulang ke rumah, dan memang sudah jadwalnya sih. Dan berhubung si Tory suka
menjahili adiknya, Tony, ia pun berniat mengikuti kemana pun adiknya itu pergi.
Alhasil, Tory pun ikut terbang ke Pontianak.
REVIEW:
Yeah, aku suka banget sama karakter Tory.
Spontan, tegas, dan rada konyol juga. Juga aku suka banget sama sifatnya yang
berani dan tetap pada pendiriannya. Sejauh tiga novel di Johan Series ini, aku
paling suka sama si Tory ini. Juga suka banget sama hubungan si Tory dengan si
Markus yang menurutku manis, dan lucu.
Yap, novel ini menggunakan POV Tony, Tory,
dan juga Markus. Mereka bergantian menceritakan bagaiaman pengalaman buruk
mereka di rumah teman SMP Tony itu, si Ailina, yang ternyata lebih menyeramkan
dibandingkan rumah lama Jenny (BTW, Jenny sudah pindah ke rumah lain, buat yang
belum tau). Rumah yang mereka tempati itu lumayan besar, namun suram, sudah
begitu di pinggir sungai pula, yang mana banyak buayanya disana. Lalu tidak ada
aliran listrik!
Kak Lex lagi-lagi bisa bikin aku kagum
karena bisa membayangkan settingnya. Bener-bener deh, dibayanganku itu rumahnya
suram sesuram-suramnya. Dan itu bikin feel-nya
makin terasa. Dan oh ya, ada juga tokoh Abang Asat yang lucu, bener-bener deh,
kocak banget nih novel.
Lalu seperti biasa, gaya bahasanya aku
suka banget. Luwes dan enak dibaca, tau-tau aja buku ini sudah ada di lembar
terakhir. Kak Lex juga pinter banget nih membolak-balikkan perasaan. Dari awal
aku sudah nggak suka sama Ailina yang sok manis dan adiknya yang omagyaaat, centil abis! Pengen nabok deh
rasanya! Tapi, di penghujung cerita, aku jadi respect lagi sama mereka, entah kenapa. Duh, pokoknya da best lah kak Lex! Sukses terus kak
Lex. 5/5 bintang untuk buku ketiga Johan Series: Permainan Maut!
Regards,
Suci Noorjannah Novianti
0 komentar:
Posting Komentar