Rabu, 31 Mei 2017

RWS Day 5: Rekomendasi Film Seru


5 Ramadhan 1438 H
Rabu, 31 Mei 2017

Assalamu’alaikum!
Kali ini aku mau bikin post rekomendasi film-film yang menurutku keren. Check this out!

1.     
Interstellar

Bagi penggemar science fiction dan juga astonomi seperti saya, fil ini wajib banget buat ditonton! Interstellar ini adalah film yang diproduksi pada tahun 2014. Film ini menceritakan bagaimana bumi yang sudah hampir tidak bisa dihuni lagi oleh manusia. Oleh karena itu, NASA memutuskan untuk mengirim astronot mereka untuk mencari planet yang layak dihuni bagi manusia di masa depan. Film ini berdurasi 169 menit, cukup lama, tapi asyik kok! FYI, aku nangis pas nonton ini:’v Ohiya, di film ini ada paradox-nya gitu. Bikin tambah keren.

The Martian
Masih dengan tema yang sama seperti Interstellar. The Martian juga mengisahkan tentang perjalanan luar angkasa. Disikashkan ada astronot yang tertinggal di Mars karena dianggap meninggal oleh teman-temannya saat badai pasir terjadi di planet tersebut. Alhasil, astronot ini pun harus mampu bertahan untuk bisa sampai kepada misi selanjutnya yang nantinya akan membuatnya pulang ke bumi. Info lagi, aku juga nangis nonton ini. Lol, keknya emang aku mudah nangis ya.

Wall-E
Ini adalah film animasi. Film ini bercerita tentang bumi kita yang benar-benar rusak, tidak bisa dihuni lagi. Sehingga manusia pindah ke suatu kapal luar angkasa. Di sana mereka serba menggunakan teknologi hologram. Di sisi lain, ada sebuah mesin yang dibuat untuk membuat blok sampah, Wall-E. Setiap hari ia mengumpulkan barang-barang yang ditemukannya ditumpukan sampah yang menurutnya unik. Sampai ia menemukan tanaman kecil yang ditaruh di poly bag. Dan kisah serunya pun dimulai.

So, itu aja yang paling aku rekomendasikan ke kalian. Sebenernya banyak banget yang aku suka. Kayak Minions, Despicable Me, Monster, Inc, Inside ut, dll. Tapi, yang 3 ini bener-bener aku suka. Kayak yang aku bilang tadi. Aku suka banget sama hal-hal berbau astronomi gitu. So guys, see u tomorrow!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti
Ramadhan With Suci

Selasa, 30 Mei 2017

RWS Day 4: [Book Review] Memorizing Like an Elephant by Yudi Lesmana


4 Ramadhan 1438 H
Selasa, 30 Mei 2017

Assalamu’alaikum!
Nah, di hari keempat di bulan Ramadhan tahun ini, aku mau bikin post tentang buku! Yehei, pertama kali, lho! Jadi, aku bakalan bikin review buku! Awalnya cuman kepengin aja sih, kebetulan juga suka banget baca-baca review orang-orang yang sudah membaca suatu buku, entah itu aku baca di Goodreads ataupun di blog-blog buku.

Terus, kebetulan juga sebelum memulai pelajaran Bahasa Indonesia di sekolahku, biasanya akan ada resensi buku. Tapi, buku yang bisa kita resensi itu sudah ditentukan lho. Jadi, kita nggak bisa resensi semau kita. Genre buku yang tidak dimasukkan di dalam list tersebut kayak novel dan buku pelajaran gitu. Jadi, buku-buku yang bisa kita resensi sewaktu pelajaran Bahasa Indonesia itu cuman seperti buku-buku sains, fakta-fakta unik atau menarik, tips-tips, ataupun buku biografi.

Nah, berhubung karena itu, aku bikin post ini. Buku yang akan aku review kali ini adalah ‘Memorizing Like An Elephant’. Aku beli buku ini hari Senin tanggal 6 Maret 2017 di Toko Buku Gramedia Bigmall Samarinda. Harganya Rp66.000,00,- tetapi ternyata ada diskon 40% jadi aku cuman bayar Rp39.600,00,-. Wehehe, rezeki anak sholehah.

Source
MEMORIZING LIKE AN ELEPHANT
Judul buku: Memorizing Like An Elephant
Penulis: Yudi Lesmana
ISBN13: 9789799107503
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Bahasa: Bahasa Indonesia
Jumlah halaman: 190 halaman
Cetakan Pertama: Agustus, 2014
Cetakan Kelima: Agustus, 2015


Yudi Lesmana adalah salah satu diantara 149 Grandmaster of Memory di dunia. Dia sangat bersemangat dalam memajukan olahraga daya ingat (memory sport) di Indonesia; dia mengirim tim Indonesia untuk mengikuti beberapa kejuaraan daya ingat, seperti Japan Friendly dan Philippine Open, dan memenangi beberapa medali emas. Prestasi ini memperlihatkan bahwa kemampuan untuk mengingat sesuatu bisa dipelajari, dilatih, dan diajarkan.

Lalu, mengapa harus gajah? Ternyata, gajah telah lama menjadi sombol daya ingat di dunia. Kehebatan gajah dalam mengingat telah menjadikan hewan ini menjadi ikon World Memory Championships, sebuah kejuaraan dunia untuk mengingat yang telah ada sejak 1991. Gajah berada di urutak ketiga untuk hewan-hewan yang memiliki intelegensia terbaik setelah orang utan dan lumba-lumba. Keunggulannya terdapat dalam daya ingat. Lobus temporal di otak gajah konon lebih ‘berlipat’ sehingga gajah dapat menyimpan lebih banyak informasi.

Di dalam buku ini, terdapat 12 bab inti (di luar daftar isi, daftar pustaka, dll.). buku ini benar-benar cocok untuk orang-orang yang suka melupakan sesuatu, terlebih lagi jika hal/barang tersebut penting. Nah, di dalam buku ini, kita akan diberi tips-tips seputar daya ingat kita. Ada trik agar kita tidak lagi melupakan sesuatu; seperti lupa menaruh kunci, menaruh hp, nama orang, atau bahkan password kita.

Tips yang diberikan oleh Yudi Lesmana sebagai berikut:
  1. Siapkan alat tulis dan tuliskan secara detail hal-hal yang sering kita lupakan.
  2. Mengatakannya dalam hati, lanjut beraktivitas, dan ketika kita ingin mengingatnya kembali, otak kita otomatis akan mengingatnya lagi nanti.
  3. Gunakan clue atau petunjuk di daerah sekitarnya. Hal ini bisa diterapkan untuk mengingat dimana kita menaruh kendaraan kita.
  4. Istirahatlah dengan cukup. Mau sekeras apapun kita menginngat sesuatu, jika kita lelah dan kurang istirahat, hal tersebut tidaklah ampuh.

Dan ada satu bab yang paling aku suka di buku ini, yatu bab: 8 Hal Penting Dalam Mengingat. Karena, banyak dari poin-poin disini, yang benar-benar aku baru tahu dari buku ini.
  1. Tenang. Jika sedang menghapal atau mengingat sesuatu, tenang adalah kunci utamanya.
  2. Bayangkan, dengarkan, rasakan. Ingatlah segala sesuatu yang bersangkutan dengan benda/hal tersebut. Seperti bentuknya, atau wujudnya, dan baunya.
  3. Berpikir out of the box. Jika kita ingin mengingat beberapa benda sekaligus, hal tersebut ternyata cukup mudah dilakukan kalau kita menggunakan metode yang satu ini. Seperti yang dicontohkan, ada 2 benda, yaitu meja dan gelas. Kita bisa memikirkannya dengan; gelas memukul-mukul meja hingga meja tersebut patah. Ini lah yang dikatakan OOTB karena hal tersebut tidak mungkin terjadi. Otak kita cenderung mudah mengingat hal-hal yang aneh begini.
  4. Gunakan emosi. Emosi ternyata juga penting lho dalam mengingat. Coba nih, kita pasti ingat kan bagaimana momen saat hari raya? Nah, hal tersebut terjadi karena kita pada saat itu merasakan emosi bahagia, sehingga kita bisa mengingat kejadian tersebut.
  5. Buat aksi. Kalau ingin menghapal, gunakanlah kata kerja di dalam kalimatnya. Seperti; gelas menari di atas meja. Karena aksi tidak boleh hilang dalam membayangkan suatu cerita. Maka dari itu, hindarilah kata seperti; gelas di atas meja.
  6. Melebih-lebihkannya. Kalau di lebih-lebihkan, hal tersebut cenderung menjadi aneh, karena aneh itulah yang membuat kita akan mudah mengingatnya.
  7. Warnai. Dalan membayangkan sesuatu, berilah warna. Karena otak kita suka hal yang berwarna-warni.
  8. Ulangi dan ulangi. Maksud ulangi di sini adalah membayangkan kembali cerita kita yang sudah kita buat tadi. Kalau cerita kita cukup menarik, biasanya kita akan lebih sedikit mengulanginya.

Kelebihan dari buku ini banyak, seperti kita bisa membacanya saat sedang santai, karena bahasanya luwes. Saya bahkan selesai membacanya hanya sekali duduk saja, hehe. Lalu, ada gambar-gambarnya yang membuat buku ini tidak bikin boring, serta penulis banyak memberi poin-poin, sehingga pembaca langsung tau apa inti dari setiap babnya. Kekurangannya menurutku cuman satu, buku ini warnanya monoton, cuman putih, hitam, dan kuning. Padahal di dalam buku ini dijelaskan bahwa otak kita suka hal yang berwarna-warni, jadi kenapa nggak dibikin warna-warni juga bukunya, hehe. Overall, suka banget sama buku ini.

So, segitu aja review kali ini. Semoga bermanfaat. Maaf kalau masih banyak kurangnya. Ini pertama kalinya aku ngereview buku. Sampai jumpa besok!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti

Senin, 29 Mei 2017

RWS Day 3: Takjil Terfavorit


3 Ramadhan 1438 H
Senin, 29 Mei 2017

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Udah hari ketiga aja, nih. Nah, kali ini aku mau nulis tentang takjil favorit aku ketika bulan Ramadhan. So, langsung aja kuy!

Yang pertama adalah: buah!
Sewaktu kita puasa kan tubuh kita kekurangan vitamin, tuh. Nah, makanya ketika berbuka aku suka makan buah. Dari sekian buah, yang paling aku suka itu semangka sih. Soalnya mungkin karena semangka itu banyak mengandung air, jadinya segar ketika dimakan. Apalagi, semangkanya dari kulkas, duh, manteb lah! Nah, selain dimakan langsung, mamaku juga suka bikin es buah gitu. Biasanya sih, kalau bikin es buah, isinya itu ada nata de coco, berbagai macam buah, sirup, sama air dingin. Pas banget kalau disantap ketika berbuka puasa. Oh iya, satu lagi. Selain semangka, buah yang aku juga suka adalah kurma. Mamaku juga suka tuh bilang, “makan dulu kurmanya, baru yang lain”. Mungkin dari situ aku jadi suka makan kurma ketika berbuka.

Lalu yang kedua adalah: gorengan.
Kalau yang satu ini benar-benar favorit sih. Karena, setiap berbuka selalu ada gorengan. Entahlah, kalau enggak ada gorengan, berbuka puasa terasa hampa, haha. Nah, gorengan itu kan banyak, yang paaaling aku suka itu bakwan. Aku suka bakwan itu karena ada wortelnya. Awalnya beneran karena itu. Mungkin kalau beli di luar gitu, wortelnya sedikit. Tapi, kalau mamaku yang bikin, wortelnya lebih banyak, dan aku suka banget. Sama ada kolnya juga. Aku paling suka dua sayur ini, makanya aku suka banget sama bakwan. Selain itu, memang karena bakwan itu enak banget. Di samping bakwan, aku juga suka banget sama lumpia dan risoles. Sama aja sih alasannya, karena ada sayurannya, dan aku memang suka sama makanan yang isinya tersembunyi di dalam gitu, wkwk.

Yang ketiga: teh panas.
Eh, ini masuk kategori takjil ga ya? Udah ah, masukin aja. Pokoknya, aku kalau buka puasa itu harus ada teh panasnya. Dulu sih, pas masih kecil, nggak bisa minum teh panas (sekarang juga ga bisa sih, I mean, teh-anget-yang-agak-panas:’v), tapi sekarang kalau enggak ada teh panas, malah enggak bisa. Kata mamaku juga, teh panas itu bikin kita segar lagi, kalau langsung diminumin air dingin atau air es, malah nantinya jadi lesu. Bener ga sih?

Nah, itu aja sih yang paling aku favoritkan. Selebihnya ya suka aja, makan aja, yang penting buka puasa, hehe. See u at my next post!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti
Ramadhan With Suci

Minggu, 28 Mei 2017

RWS Day 2: Para Pencari Tuhan + Review

2 Ramadhan 1348 H
Minggu, 28 Mei 2017

Assalamu’alaikum, teman!
So, kembali lagi bersama Suci di #RamadhanWithSuci, huehehe.
Di hari ke-2 di bulan Ramadhan ini, aku mau bikin postingan tentang PPT. Bukan PPT Power Point loh ya, ini PPT Para Pencari Tuhan. Siapa nih yang juga penggemarnya Para Pencari Tuhan?

Nah, jadi setiap bulan Ramadhan itu, acara yang paling aku tunggu-tunggu adalah Para Pencari Tuhan ini, guys. Sinetron ini biasanya tayang waktu kita lagi sahur. Dulu, waktu sinetron ini baru pertama kali tayang di televisi, saat itu aku masih kelas 1 SD. Namanya juga anak SD, terkadang aku malas bangun buat sahur, masih mau tidur di kamar. Tapi, waktu aku dibilangin kalau Para Pencari Tuhan sudah mulai, aku langsung cepat-cepat bangun, haha. Jadi, dengan kata lain, PPT ini dulu alternatif aku biar bangun sahur. Aku ingaaat banget. Padahal udah lama banget, tahun 2007. Dan sekarang Para Pencari Tuhan ini sudah menginjak Jilid 11, it means, udah 11 tahun PPT menghibur kita di bulan Ramadhan! Wuih, keren banget kan. Ohiya, btw, waktu PPT jilid 1 atau pertama, aku kelas 1 SD. Sekarang, jilid 11 aku naik ke kelas 11. Jadi, sesuai banget haha, ga perlu ngitungin udah berapa tahun, tinggal ingat aku kelas berapa. *Lol.

Yang bikin aku suka sama sinteron ini adalah cara penyampaian ceritanya. Menurutku, cerita yang disampaikan di sinetron ini benar-benar memberi pelajaran tanpa menggurui penontonnya. Asiknya, cerita yang disampaikan itu, berdasarkan kejadian sehari-hari, keadan di sekitar lingkungan kita, keadaan di dalam keluarga, semuanya terangkum dengan lengkap di sinteron ini. Luar biasa! Sejauh ini, belum ada sinetron yang betul-betul aku suka kayak sinetron ini.

Menariknya, menurutku sih ya, di sinetron ini cerita tokoh-tokohnya itu seperti sama rata. Enggak ada yang terlalu ditonjolkan begitu, semuanya terlihat sama, dan porsinya itu pas. Jadinya, yaa enggak ada tokoh yang paling aku favoritkan, karena semuanya sama-sama bagus, hehe. Oh iya, di sinetron ini scenes yang paling aku suka kalau ada komedinya gitu sih, itu lucu banget gitu, ya kayak natural aja komedinya. Dan kerennya, semua tokoh disini bisa dapat scene komedi semua, sungguh saya rekomendasikan untuk ditonton pada saat sahur!

Untuk tokoh-tokohnya, aku bakalan review sedikit deh, menurut pandanganku sendiri. Yang pertama Bang Jack deh. Nah, Bang Jack disini diperankan oleh Deddy Mizwar. Bang Jack sendiri adalah merbot, atau pengurus mushola di Kampung Kincir (nama kampung di sinetron ini). Bang Jack juga punya florist di depan mushola, namanya ‘Jack’s Florist’. Nah, Bang Jack ini, di jilid pertama, dia menurutku cukup berperan pada perubahan sikap dan sifat Trio Bajaj yang merupakan mantan narapidana. Ohiya, kalau enggak salah, ditahun-tahun awal, om Deddy Mizwar ini merupakan sutradara dari sinetron PPT ini loh. Kalau sekarang sih, entahlah, hehe. Dan ternyata, setelah baca di Wikipedia, memang benar. Om Deddy Mizwar ini merupakan sutradara sinetron Para Pencari Tuhan dari jilid 1 sampai jilid 8, setelah itu jilid 9 digantikan oleh anaknya sendiri, yaitu Senandung Nacita. Sungguh luar biasa! Bang Jack di PPT merupakan seorang duda, (kalau tidak salah, maaf banyak lupa, hehe) istrinya telah meninggal dunia. Di jilid-jilid terbaru, mungkin dari 9 dan 10 kalau tidak salah, Bang Jack ini sedang gencar-gencarnya mencari pendamping hidupnya. Di jilid 9, Bang Jack bersaing dengan Om Wijoyo (Slamet Rahardjo) untuk merebutkan hati ibunda dari Azzam (Agus Kuncoro), yaitu Bu Widya (Henidar Amroe). Akan tetapi, pada akhirnya, Bang Jack kalah saing dengan om Wijoyo karena bu Widya lebih memilih untuk menikah dengan om Wijoyo yang kebetulan memang teman lamanya. Lalu, di jilid ke 10 Bang Jack mencoba mencuri perhatian kepada bu Dewi, rekan kerja Pak Jalal. Dan lagi-lagi, ia gagal mendapatkan pujaan hatinya. Bocorannya, di jilid ke 11 ini, Bang Jack kembali melirik seorang wanita yang merupakan Bu Lurah. Kita tunggu saja kejelasannya.

Lalu, ada Trio Bajaj. Disini Melky berperan sebagai Chelsea, Isa sebagai Juki, dan Aden sebagai Barong. Setelah keluar dari penjara, ketiganya mencoba untuk kembali ke asal mereka. Seperti Barong yang ingin kembali ke komplotannya, tetapi ia ditolak oleh sekawanannya tersebut. Lalu ada Juki yang mencoba untuk pulang ke rumah emaknya, namun ia diusir mentah-mentah oleh emaknya tersebut. Dan terakhir, si Chelsea yang ingin mencoba rujuk kembali dengan mantan istrinya, namun tak disangka, istrinya tersebut telah menikah lagi dengan seorang laki-laki yang tak lain tak bukan adalah polisi yang menangkap Chelsea sehingga ia masuk ke penjara. Dan ketiganya secara tak sengaja bertemu di mushola dan akhirnya menjadi murid Bang Jack. Sampai akhirnya, mereka sukses, menjadi selebriti dan meninggalkan mushola. Akan tetapi, karir mereka sepertinya tidak bertahan lama, di jilid terakhir, mereka sedang bangkrut karena tidak ada panggilan untuk job.

Lalu ada Aya (Zaskia A. Mecca), Azzam (Agus Kuncoro), dan Artta Ivano (Kalila). Di antara mereka bertiga awalnya terjalin cinta segitiga. Namun, pada akhirnya Aya dan Azzamlah yang menikah. Di sisi lain, seorang Kalila belum bisa melupakan Azzam setelah sekian lama, walaupun ia tahu jelas bahwa Azzam telah menikah dengan sahabatnya sendiri, Aya. Sampai akhirnya, datanglah Domino (Alfie Alfandy). Ketika Domino dan Kalila awalnya bertemu, mereka selalu terlibat dalam debat kecil, tetapi itulah yang menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Sampai akhirnya, di penghujung jilid 10 pada tahun 2016, Domino dan Kalila menikah dengan disaksikan oleh warga Kampung Kincir. Bocorannya, Kalila di jilid 11 ini sudah hamil beberapa bula, lho. Wuih, tidak sabar ingin nonton!

Kemudian ada Ustadz Ferry (Akrie Patrio) yang selalu memberikan ceramah kepada warga di Kampung Kincir, namun komedinya adalah, ia selalu kalah jika harus berdebat dengan istrinya, Haifa (Annisa Suci). Haifa sendiri adalah kakak dari Aya.

Unsur komedi juga banyak terjadi di scenes Udin (Udin Nganga) dan sahabatnya, Asrul (Asrul Dahlan). Diceritakan mereka adalah orang yang ekonominya sulit, mencari kerja kesana-kesini dengan susah payah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka. Dibalik semangat mereka tersebut, ada istri Asrul (Mira) yang selalu mendukung mereka. Selain pada Asrul dan Udin, unsur komedi juga banyak terdapat pada scenes Trio RW, yaitu Pak RW (Idrus Madani), Pak RT (Joes Terpase), dan Bendahara RW (Hakim Ahmad), serta istri dari Pak RW. Dan, scenes dua saudari, Nek Vega dan Nek Veggy yang tidak pernah sadar kalau mencuri itu adalah perbuatan yang salah, bagian lucunya adalah ktika mereka punyaaa saja ide untuk melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Salut untuk bu Oneng Suprapti (Veggy) dan Mpok Iin (Vega), akting mereka benar-benar luar biasa, dan lagi, ekspresi mereka itu lho, datar banget. Yang nonton padahal udah sakit perut buat ketawa doang. Eh, ada lagi sih satu, saat scenes Pak Jalal ‘menyamar’ jadi orang miskin yang pondoknya sekarang ditempati oleh Asrul, istrinya, beserta anaknya. Di situ, ada Loli (Erma Catherina) yang berperan sebagai pembantu rumah tangganya keluarga Pak Jalal (sebenarnya sewaktu Pak Jalal masih di rumahnya yang mewah juga ada Loli sih). Si Loli ini masalahnya tukang GR dan sedikit centil, haha. Bikin istri Pak Jalal (Irma Damayanti) suka cemburu atau mungkin kesal karena sikapnya itu. Tapi, seingatku, di jilid 10 Loli tidak muncul, atau muncul tetapi jarang/sedikit.

Nah, itu dia tadi curcolan sekaligus review sedikit tentang acara paling favorit versi #RamadhanWithSuci. Harapannya, semoga Para Pencari Tuhan terus bisa menghibur pemirsa televisi, juga semoga semakin banyak lagi sinetron bermanfaat seperti ini. Karena ya, menurutku acara yang begini sudah mulai berkurang.
Okay, ‘segini’ dulu untuk hari ini. Semoga berfaedah, hehe. Wassalamu’alaikum waramatullahi wabarakatuh!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti
Ramadhan With Suci

Sabtu, 27 Mei 2017

RWS Day 1: The Beginning


1 Ramadhan 1438 H
Sabtu, 27 Mei 2017

Assalamu’alaikum, semua!
Akhirnya aku bisa nulis lagi di blog ini. Blog ini terbengkalai selama satu bulan lebih, huhu. Padahal banyak yang mau aku tulis, kebetulan juga banyak momen waktu itu. Tapi.. ada PAS (Penilaian Akhir Semester), jadi ya aku tunda dulu deh.

Nah, untuk mengganti itu semua, akhirnya aku memutuskan untuk bikin project di blog ini. Jadi, selama bulan Ramadhan ini, Insya Allah, kalau Allah mengizinkannya, kalau tidak ada hambatan yang bikin waktu aku banyak yang tersita lagi, ataupun semacamnya, aku mau buat #RamadhanWithSuci. Buset, pake hashtag segala. Yaudahlah ya, biar kekinian gitu, haha. Garing sumpah.

Nah, di #RamadhanWithSuci ini, nantinya aku akan nulis di blog setiap hari! Duh, berat gak ya, haha, udah ah jalanin aja dulu. Isinya itu random aja sih. Apa yang mau aku tulis aja. Mungkin ada yang berfaedah, dan mungkin banyak juga yang unfaedah, hehehe. Intinya, aku cuman mau lebih produktif aja sih di bulan Ramadhan ini, apalagi sekarang aku lagi libur sekolah, daripada waktunya terbuang sia-sia, dan liburnya itu lamaaa banget. Hampir 2 bulan loh, guys. Masya Allah, nikmat banget sih ini, hehe. Apalagi Smaridasa iu jadwalnya super-duper-padat. Beuh, libur sehari aja nih, seneeeeng banget. Jangan itu deh, jam kosong aja, seneng banget deh, hehe. Aku pribadi sih gitu ya :p

So, karena ini baru hari pertama, aku cuman ngenalin project ini aja. Nanti, kalau keterusan nulisnya, bisa-bisa habis topikku untuk sebulan ke depan, hehe. Hm.. mungkin blog ini, tulisan ini, postingan ini, project ini, enggak ada yang baca kali ya. Tapi, kalau ada yang mau baca curcolanku, aku sangat berterima kasih:’)

Dan, akhir kata untuk postingan kali ini, selamat menjalankan ibadah puasa!
Semoga amal kita diterima Allah Subhannahuwata’ala.
Minal aidzin wal faidzin, maafkan diriku yang mungkin banyak berbuat kesalahan walaupun hanya di kalimat-kalimat yang aku tulis ini.
Marhaban Yaa Ramadhan!

Regards,
Suci Noorjannah Novianti
Ramadhan With Suci