Selasa, 27 Maret 2018

[Book Review] Persona by Fakhrisina Amalia


Judul buku: Persona
Penulis: Fakhrisina Amalia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: April, 2016
Jumlah Halaman: 248
ISBN: 97860203 - 2629 - 0
Format: Paperback
Genre: Young adult

BLURB:
Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.

Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur.

Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung.

Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara.

SUMMARY:
Novel ini berkisah melalui sudut pandang Azura. Seorang gadis yang tidak memiliki teman selama masa sekolahnya, sampai akhirnya ia bertemu dengan Altair Nakayama, seorang anak lelaki pindahan dari Jepang. Pertemuan Azura dengan Altair membuat Azura merasakan kehadiran seorang teman. Hal ini sangat baik bagi dirinya, karena dengan begitu, ia tak lagi menyayat lengannya menggunakan cutter lagi yang terjadi akibat depresi.

Hari demi hari dilewati Azura dengan Altair dan membuat Azura merasa bahwa ia mulai menyukai Altair. Azura bahkan sudah tak lagi terlalu memikirkan Kak Nara (btw, kaka Nara awalnya aku kira cewek loh), kakak kelas yang disukainya sejak hari pertamanya masuk SMA. Namun, ketika Azura merasa bahwa keadaannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, secara tiba-tiba Altair menghilang. Hal ini membuat Azura sangat sedih. Belum lagi Altair tidak memberinya kabar sama sekali.

Sudah lama sejak menghilangnya Altair, Azura masuk kuliah. Ia bertemu dengan sahabat baru, namanya Yara. Yang tak disangka merupakan adik dari Kak Nara, kakak kelas yang dulu disukainya. Dan ditengah-tengah itu semua, Azura kembali menemukan Altair yang telah lama hilang.

REVIEW:
Gila. Gila. Gila. Gila. Ini keren banget! Jujur, ini kali pertama aku baca novel yang jenisnya begini. Konflik keluarga, persahabatan, sekaligus percintaan jadi satu kesatuan. Beberapa kali air mata sampai netes saking kerennya novel ini. Aaa sampai jadi bingung harus nulis apa di review ini:’

Aku suka bagaimana Azura dan Altair ketika mereka sedang berkomunikasi. Altair yang selalu bisa menjadi tempat Azura meluapkan isi hatinya, sekaligus bisa memberikan solusi yang tepat untuk memecahkan masalahnya. Altair juga selalu ada untuk Azura ketika Azura sedang dilanda masalah.

Aku bisa merasakan kepedihan dan kesedihan yang dirasakan oleh Azura mengenai masalah keluarganya. Bagaimana ketika ia harus menjalani hidup ditengah guncangan yang sedang melanda keluarganya. Bagaimana terpukulnya ia dalam situasi seperti itu sampai-sampai harus menyakiti dirinya sendiri untuk mengalihkan rasa sakit yang dideritanya.

Juga kebaikan Yara dan keluarganya kepada Azura. Sikap dan perlakuan mereka kepada Azura betul-betul patut diacungi jempol. Bikin pembaca terharu. Bagaimana tidak, kalau keluarga Yara bahkan lebih perhatian kepada Azura dibandingkan dengan keluarga Azura sendiri.

Dan terakhir, plot twist yang mengejutkan. Tidak seperti biasa, ketika membaca novel aku selalu memikirkan bagaimana plot twist yang akan terjadi. Kali ini aku tidak terlalu memikirkannya, memang ada beberapa hal yang ternyata sempat aku tebak akan seperti itu, tapi aku menepis, eh ternyata memang benar. Dan ternyata aku nggak tau kalau efeknya bisa sedahsyat ini, seriusan deh. Mendekati akhir novel ini, aku sampai deg-degan bacanya. Dan ketika baca epilog dari novel ini, BOOM! Kalian harus baca sendiri supaya tau gimana rasanya:’)

Dan, tentu saja dari reviewku ini, aku HARUS memberi novel ini 5 bintang. Thanks buat kak Fakhrisina Amalia yang udah bikin perasaan campur aduk ketika aku baca novel ini, senang, kesal, marah, sedih, yang bikin novel ini sangat berkesan. Jadi, apa novel ini akan ada sekuelnya? I’ll wait.


Sebenarnya siapa yang menyebabkan hidup siapa hancur?! —Azura.

Segala sesuatu yang sebenarnya terjadi akan terjadi. Kalau tidak terjadi, ya berarti memang seharusnya tidak terjadi. —Azura.

Kadang-kadang, kedekatan kita dengan seseorang justru tampak dari betapa tidak seringnya kita bertemu, tapi kita selalu punya waktu-waktu menyenangkan dalam pertemuan yang tidak sering itu. —Azura.


Regards,
Suci Noorjannah Novianti

0 komentar: