Minggu, 11 Maret 2018

[Book Review] Someone to Remember by Nathalia Theodora



Judul buku: Someone to Remember
Penulis: Nathalia Theodora
Penerbit: Ice Cube
Tahun: Januari, 2014
Jumlah Halaman: 206
ISBN: 978 - 979 - 91 - 0653 - 7
Format: Paperback
Genre: Teenlit, Romance

BLURB:
“Apa kamu ini nyata? Atau cuma dalam pikiranku saja”
“Aku nyata,” kata Henry. “Aku memang kembali untukmu”
“Aku nggak ngerti,” kataku. “Rasanya beban pikiranku terlalu banyak sampai aku nggak bisa mengerti apa pun.”

Regina terbangun dari koma dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa salah dalam hidupnya. Kehilangan sebagian ingatan membuatnya bertanya-tanya apa yang salah itu. Seperti bercermin di air yang keruh, Regina terus menerus mencari potongan ingatannya yang hilang itu. Tanpa bantuan siapa pun, kecuali Alex, cowok yang ditemuinya di taman tak lama setelah dia pulih dari kecelakaan yang menimpanya.

Bersama Alex, sedikit demi sedikit ingatannya datang kembali melalui sekelebat bayangan. Dan seiring itu juga hatinya mulai terbiasa dengan perhatian dan keisengan Alex. Hingga suatu hari ketika potongan ingatannya terkumpul semua, Regina sadar bahwa ada yang salah dengan Alex.

SUMMARY:
Novel ini menceritakan seorang gadis yang baru saja bangun dari koma dan mengalami hilang ingatan. Namun, satu-satunya hal yang hilang dari ingatannya adalah segala tentang kecelakaannya. Ia benar-benar tidak mengingat apa pun mengenai kecelakaan tersebut. Mama dan sahabatnya pun berusaha untuk menyembunyikan informasi yang mereka ketahui tentang kecelakaan tersebut.

Gadis itu bernama Regina. Ketika ia menyadari bahwa Mamanya dan juga sahabatnya satu-satunya, yaitu Stella berusaha untuk tidak mengungkit-ungkit kecelakaan yang menimpanya, Regina mulai berusaha untuk mengingat sendiri apa yang telah dialaminya.

Sampai akhirnya Regina bertemu dengan Alex di sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya. Regina pun mulai terbiasa dengan Alex, walaupun ia merasa aneh karena dirinya adalah orang yang sulit bergaul. Namun ia bisa dengan mudah dekat dengan Alex.

Beberapa kali Alex mengajak Regina ke beberapa tempat, dan beberapa kali juga Regina mengalami pusing karena potongan ingatan-ingatannya yang kembali. Sampai suatu hari, semua potongan ingatan itu terkumpul, dan Regina menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.

REVIEW:
Hore! Ini buku ke-7 yang aku baca di tahun 2018. Hehe, lambat ya progress-nya. Maklum sih, kan masih ada hal lain yang lebih diprioritaskan. Oke, jadi di tahun 2018 ini aku mencoba untuk lebih banyak membaca buku teenlit dan romance. Karena, basically genre yang aku suka itu ala-ala detektif, teka-teki, kriminologi, thriller, segala macam gitu, oh iya sama fantasi juga. Nah, karena hal ini, aku memilih novel ini untuk aku baca.

Jadi, aku milih novel ini karena cover-nya sih awalnya:’v susah ya untu nggak menilai sesuatu dari luarnya, hehe. Selain itu karena novel ini nggak tebal-tebal amat, jadi bisa aku baca sekali duduk atau bisa aku baca di waktu senggang gitu. Covernya cantik, aku suka. Kayak dilukis gitu, simpel tapi menarik banget!

Dari segi cerita, sebenarnya ketika aku baca blurb-nya, aku langsung terbayang bagaimana ending di buku ini. Karena menurutku, blurb-nya cukup dengan jelas menggambarkan apa yang terjadi di dalam novel ini. Cerita di dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Jadi disini Regina (si tokoh utama, dan yang gambarnya ada di cover) yang menceritakan segalanya dari sudut pandang dia. Aku pribadi memang suka sama cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama, karena feel-nya jadi lebih terasa. Nah, tapi ketika aku baca novel ini ceritanya kayak berasa kecepatan atau kayak cepat banget perpindahannya (susah ih ngejelasinnya, sorry guys). Intinya aku ngerasa jalan cerita di sini agak kurang dapat feel-nya. Lalu, yang terakhir dari segi cerita, aku kurang dapatin klimaksnya dari novel ini. Bahkan aku kurang jelas di bagian mana seharusnya klimaks itu terjadi.

Untuk gaya penulisannya sendiri aku suka banget. Selama aku baca novel ini ngalir terus gitu, nggak ada kepotong-potong karena gaya penulisannya yang mudah dipahami dan kasual.

Dan untuk ending dari novel ini, sebelumnya sudah aku bilang kalau aku bisa ngebayangin gimana ending-nya dari blurb novel ini. Dan ternyata yang aku bayangin itu tepat, persis, sama kayak yang dijelasin di novel ini. Sebenarnya nggak terlalu surprise atau gimana sih untuk hal ini. Yang bikin aku tercengang itu adalah penjelasan dari ending itu sendiri. Aku sampai kayak stop ngebaca, terus mikir, baca ulang, mikir, terus baru aku lanjutin lagi bacaannya. Aku ngerasa nggak puas sama penjelasan ending-nya. Oke, aku nggak mau ngelanjutin, karena kalau aku lanjutin bisa berujung spoiler. Jadi, lebih baik kalian baca sendiri ya kalau penasaran, hohoho.

Jadi, intinya karena cerita yang bisa aku tebak dan akhir cerita yang tidak bisa aku terima, aku kasih novel ini 3/5 bintang. But overall, novel ini asyik dibaca di waktu senggang karena novelnya nggak tebal, gaya penulisannya yang santai, dan konflik yang nggak sulit dan nggak perlu buat mikir. Seriusan, setelah aku pusing karena memikirkan banyak tugas dan deadline mereka yang semakin dekat, setelah baca novel ini otakku jadi berasa fresh gitu. Hehe. See you!


“Apa kamu ini nyata? Atau cuma ada dalam pikiranku saja?”
“Berarti kamu sudah jatuh cinta dua kali padaku.”


Regards,
Suci Noorjannah Novianti

0 komentar: