“HIMAWARI-JKT48”
Bunga matahari
tertiup angin
Menghadap
matahari bertumbuh dan mekar
Ke langit biru
yang tiada berbatas
Kedua tanganku
di rentangkan nya
Meskipun di
terpa derasnya hujan,
Tanpa menyeka
air mata yang jatuh
Yuk kita awali
balikkan kesedihan
Kepada cerahnya
masa depan
Naiki motor tua
Menara sebagai
petunjuk
Dekati musim
panas
Ku ajak dirimu
Di tengah
tanjakan landai
Di sana kan
mulai terlihat
Kembang api
warna kuning
Terbentang
sangat luas
Aku tak akan
bertanya apapun
Jika kamu hidup,
banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau
suka dan kesulitan
Pada saat
itu,
ku dari bukit ini memegang pada seseorang
ku dari bukit ini memegang pada seseorang
Bunga matahari
dalam dirimu
Saat ini
berkembang entah dimana
Jika kau punya
impian yang kau tuju
Haruslah itu kau
ingat kembali
Kaca dan
meskipun terhelai awan
Tak pernah ada
kata untuk menyerah
Sinar mentari
yang engkau dambakan
Suatu saat
sampai padamu
Duduk
bersebelahan
Di atas pagar
pembatas jalan
Lalu mentari
senja,
Membuat bayangan
Membuat bayangan
Kabel listrik
bergoyang
Walau menari diam
diam
Harapan berwarna
kuning
Akan tetap
berdiri
Aku tak bisa
berbuat apapun
Hanya
menunjukkan ke pemandangan ini
Dari kesedihan
atau kesepian
Saat kau
merasakan kau pun sendirian,
Mendengar..
Mendengar..
Dan melihat
langit
Agar kau menjadi
diri sendiri
Aku menunggu
sampai kau bisa bangkit
Di baris langit
permintaan itu pun
Pasti matahari
sedang menunggu
Di dalam dada ku
itu pastilah
Ada bunga
matahari sedang mekar
Tutuplah mata
dan ingatlah kembali
Benih yang dulu
pernah kau tanam
Bunga matahari
tertiup angin
Menghadap
matahari bertumbuh dan mekar
Ke langit biru
yang tiada berbatas
Kedua tanganku
di rentangkan nya
Meskipun di
terpa derasnya hujan
Tanpa menyeka
air mata yang jatuh
Yuk kita awali
balikkan kesedihan
Kepada cerahnya
masa depan
0 komentar:
Posting Komentar